RESUME PERTRMUAN 2 GMLD


RESUME GMLD 2

Kegiatan: Webinar Guru Literasi Digital Ke-2
Hari,Tanggal: Rabu, 3 Nopember 2021
Materi: Yuk Kelola Jejak Digital Yang Baik
Narasumber: Bpk. Dedi Dwitagama (Guru Blogger/Motivator Indonesia)
Moderator: Ibu Helwiyah

Syukur Alahamdulilah kita masuk pertemuan ke-2 kelas GMLD. Dalam pertemuan kali ini, Om Jay dan PGRI dibersamai seorang narasumber yang fenomenal. Beliau merupakan sosok guru blogger dari bapak kita Om Jay, selain motivator, dan pembicara yang namanya sangat di kenal di dalam maupun di luar negeri. Sampai saat ini beliau telah menjadi narasumber dengan 1200 jam terbang. Wow, angka yang sangat fantastis. Beliau juga seorang kepala sekolah di salah satu sekolah di Jakarta. Belia adalah Mr. Dedi Dwitagama, M.Pd. Untuk  mengenal lebih lanjut tentang sosok Mr. Dedi, kita bisa menyusur di akun blog beliau. Dan kita akan takjub dengan postingan Mr. Dedi yang warna warni, mulai dari narasi sampai pada foto-foto keren aktifitas beliau. Menurut Mr. Dedi postingan kita di blog bersifat bebas tidak harus selalu berupa tulisa, gambar dan video pun bisa kita unggah ke blog.   Satu ciri  khas Mr. Dedi yang membahagiakan peserta adalah kesempatan mendapatkan doorprize dari sang narasumber. Saya secara pribadi bersyukur mengikuti webinar GMLD pertemuan kedua ini, karena saya adalah satu dari dua peserta yang mendapatkan doorprize dari Mr. Dedi. Horeeeeee.....




RESUME

1. Jejak digital 

Dengan perkembangan teknolgi di era digital saat ini, setiap aktifitas dunia maya akan terekam dengan baik. Dan rekam histori kita di dunia digital disebut Rekan Jejak Digital. Secara umum jejak digital diartikan sebagai jejak data yang diperoleh ketika seseorang menggunakan internet. Jejak digital bisa berasal dari unggahan foto, aktivitas berbagi pesan, aktivitas perbankan, meninggalkan komentar, dll.

2. Rekam jejak digital memberikan manfaat buat kita dalam menyimpan data kita secara efektif dalam waktu yang lama. Dengan demikian, kita tidak perlu khawatir kehilangan rekam data dari karya-karya yang kita buat. Misal: buku yang kita tulis tiba-tiba rusak karena sebuah bencana/kecelakaa, masih bisa kita akses melalui dunia digital. Pun demikian, karya-karya yang kita buat dan kita masukkan ke dalam jejak digital mampu membantu kita mengungkapkan siapa diri kita. Dalam dunia kerja, biasanya HRD dari perusahan akan mencaritahu tentang calon karyawannya dengan menggunakan jejak digital untuk mengetahui profil calon pelamar, tulisan yang sering diunggah juga pertemanan calon pelamar. Oleh karena itu, wajib kita harus meninggalkan rekam digital kita dengan baik. 

Lalu bagaimana cara kita meninggalkan jejak digital kita secara positif? Segala postingan kita di WA, Fb, blog, twitter, instgram dll meninggalkan jejak digital. Segala unggahan kita, tuliskan di media sosial akan terekam jejak digitalnya. Salah satu cara mengelola jejak digital kita dengan baik adalah dengan mengupload konten di medsos dengan judul nama anda. Contoh: minta siswa mengerjakan tugas di blog pribadi mereka yang judulnya ada nama anda. Dengan cara tersebut maka nama kita aka terekam di media sosial secara positif. 

Mr. Dedi menutup webinar dengan peribahasa "Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belangnya, manusia mati meninggalkan nama" tidak akan terjadi jika kita tidak meninggalkan jejak digital kebaikan untuk dikenang oleh anak cucu. 


Jika ingin sukses meninggalkan jejak digital lakukanlah aktivitas berikut ini:

1)      Berusaha untuk membuat jejak kebaikan secara digital dapat berupa tulisan atau poto kegiatan.

2)      Merekam dokumen cetak melalui tulisan digital, seperti menulis resume sebuah buku.

3)      Pilihlah ruang digital yang kita miliki dengan identitas yang jelas.

4)      Tidak yakin dengan keamanan digital gunakan saja nama pena, dan optimalkan sosial media sebagai bahan belajar. 

5)      Gunakan kemampuan yang dimiliki dengan penuh keyakinan bahwa kita bisa membuat jejak  digital.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume BM21 -8: Pak Dedi Yang Bikin Baper

Berpacu dengan Jarimu

Aku si Audotori, Aku bosan membaca