Senja Bergelayut Hujan
Seorang diri menatap awan. Siang ini hujan mengguyur pertiwi. Basah tanah dan dedaunan menambah segar udara sore. Semilir udara dingin menerpa lewat hembusan angin sepoi-sepoi. Kuhirup dalam-dalam udara segar untuk menenangkan pikir. Suasana di luar jendela nampak berbeda. Kiranya hujan merubah suasana. Nampak sepi di jalan, mungkin orang-orang terlena dalam lelapnya. Kulihat pepohonan juga tenang, tak bergerak sedikitpun. Hanya pucuk daun-daun hijaunya sesekali menari malu-malu. Melayang pikiranku ke 35 tahun silam. Dalam renungku, aku bandingkan keadaanku dulu dan sekarang dalam suasana yang sama. Hujan, hening, dingin, dan remang. Ooooh, begitu banyak perbedaan, begitu banyak rasa yang berbeda. 35 tahun silam, dalam balutan kesederhanaan kehidupan desa, hujan begitu bersahabat. Suara gemericiknya begitu indah. Gelegar guntur dan kilatan petir yang menakjubkan. Si kecil aku saksi semua itu dengan takjub dan penuh kekaguman.